/bagian 1/
Katanya, mereka sekolah di jalan berpolusi
kulitnya berwarna perak, tubuhnya berdiri tegak
di lampu merah
tangan menggenggam sebuah kaleng bekas permen
yang tidak diketahui bagaimana rasanya
lidah mereka tak dirancang untuk mengecap rasa sejenis itu
/bagian 2/
Hujan turun deras
mereka memburu uang dan kesenangan
tangannya menggenggam awan
upahnya kadang pelangi, tapi seringnya petir
basah kuyup tak jadi soal
membantu ibu yang ingin makan ikan bawal
PR esok hari dikerjakan nanti
/bagian 3/
Gonjreng-gonjreng-gonjreng
jari lentik memetik senar
dengan tidak merdu
suara polos memecah gendang telinga
orang-orang memberi acuh saat pucuk gitar berlarian
dikejar tak dapat, disabarkan toh hilang juga
bagian 4/
Masa pandemi wajib mengeksplor diri
sebagian merasa asing dengan kata
online, kuota, dan sinyal
kemudian menjadi alasan berhenti belajar
padahal hp-nya juga tak punya
alah, buat makan saja susah!
/penutup/
Bangsa kita adalah bangsa yang merdeka
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikut pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
Alhamdulillah, sekolah gratis
yang bayarannya sabar.
Puisi karya Hana Farhani Maulida
Instagram:
Unik juga mengambil dari beberapa perspektif 😊
BalasHapusPuisi yang kerenn
BalasHapusWahhh 🙌🏻
BalasHapus