Surga Ilmu dari Kacamata Desa Siron karya Ratu Juwita

Kami peserta didik sekolah dasar di Desa Gampong Siron Blang

Bertekad bulat ‘tuk menabung ilmu demi masa depan cemerlang

Kami ini masih belia namun jiwa kami adalah jiwa petualang!

Segala halang rintang menuju surga ilmu siap kami terjang

Arus sungai jadi saksi kaki-kaki kecil kami melintas dengan rakit dan seutas tali

Teritori para buaya yang matanya tajam menanti-nanti tepat di bawah kami

Andai para buaya itu bisa bertanya “Kemana anak-anak itu ‘kan pergi?”

Akan kami jawab dengan lantang “Kami pergi untuk menggapai mimpi!”

Musim hujan menjadi musim yang paling kami takuti

Derai sungai bagai dirasuki naga yang lapar setengah mati

Menyeret beberapa dari kami yang oleng dari rakit

Mengapa menuju surga ilmu begitu sulit? Kami menjerit!

Ah banjir, mengapa kau begitu sering singgah di desa kami?

Jembatan darurat dari kayu rapuh itu tewas dan kami berkabung lagi

Kembali kami menyebrangi sungai dengan tali dan rakit bambu yang mini

Apabila hujan dan arus mengalir deras, kami tertinggal lagi

Untungnya para calon penghuni surga Firdaus berbaik hati

Guru kami tak pernah kehabisan motivasi dan inovasi

Saat musim banjir menyelimuti desa, para pahlawan kami menghampiri

Memberikan kesempatan kepada kami ‘tuk menyerap ilmu satu minggu tiga kali

Kami wali murid sekolah dasar di Desa Gampong Siron Blang

Tak tega melihat buah hati kami melewati jembatan kayu rapuh yang nyaris tumbang

Di tepi sungai jelas terbaca peringatan bahaya buaya yang terpampang di plang

Arus, banjir, buaya, tak menyurutkan tekad ‘tuk jadi generasi gemilang

Mulianya Sungai Keumire sebab ia pangkas jarak menjadi 500 meter

Tanpanya anak kami ‘kan mengelilingi waduk sejauh 18 kilometer

Terdayuh membayangkan anak kami ‘kan datang saat yang lain pulang

Anak kami sampai dengan lapar karena bekalnya habis di jalan yang panjang

Mereka dapati kekhawatiran di mata renta kami yang berlinang kesedihan

Mereka bermimpi menjadi menteri pendidikan yang akan membawa kemajuan

Mereka bermimpi menjadi wakil rakyat yang bisa mendengar dan mengambil tindakan

Mereka begitu pancarona, mereka benih berlian Desa Siron!

Kami warga Desa Siron yang terlampau lelah menagih janji

Aspirasi dari kami hanyalah nada yang ditelan telinga kanan dan dimuntahkan telinga kiri

Cepatlah besar dan teruslah berani, benih berlian Desa Siron, kalian penerus bangsa!

Permudah jalan menuju surga ilmu di Desa Siron kelak, kami yakin kalian bisa!

Puisi karya Ratu Juwita
Instagram: @ratujwt