Berserah pada-Nya
Oleh: Vindy Rahmawati
Peluh yang meluruh
Asa yang tak terhingga
Caci maki yang dirasa
Perjuangan tanpa kenal lelah
Tak lagi terhitung, suara lirih yang mengadu
Tak lagi terhitung, suara tangis karena gagal datang kembali
Tak lagi terhitung, diri menjadi ragu
Sebab mimpi yang dituju, belum juga terwujud
Orang bilang, “terbentur, terbentur, lalu terbentuk,”
Namun, harus berapa kali lagi diri ini terbentur?
Terus terbentur hingga rasanya babak belur
Bukan lagi terbentuk, melainkan tidak berbentuk
Orang bilang, mimpi ini terlalu besar
Orang bilang, aku tak mampu tuk mencapainya
Orang bilang, aku tak punya harapan
Namun, ku berusaha tuk tidak mendengarkan.
Tak peduli seberapa banyak caci maki datang
Tak peduli seberapa banyak yang meremehkan
Tak peduli kalau harus gagal kembali
Sungguh, aku benar-benar tak peduli
Bukankah Tuhanku Maha Besar?
Bukankah Tuhanku Maha Mendengar?
Ketika kupunya Tuhan, maka seluruhnya kugantungkan harapan
Seluruhya kuserahkan pada Yang Maha Penyayang
Ketika kupunya Tuhan,
Aku benar-benar menyerahkan segala pinta
Aku benar-benar menggantungkan harapanku pada-Nya
Seberapa kuat pun aku berusaha,
Semua kembali lagi pada-Nya
Kuserahkan dan kupasrahkan mimpi yang kupunya
Aku berusaha, tetapi tetap Dia Yang Maha Kuasa
puisi yang sekaligus menjadi pengingat
BalasHapusY tks mba sgt y
BalasHapusKeren, dan sedih banget :")
BalasHapusPuisinya keren bgtt, terharu
BalasHapus