Minggu, 15 November 2020

1

Nestapa Belajar dan Iman by Muhammad Raffi Athallah Miraza

Setetes rindu menetes ke bilik hati, kekelaman tiada kirana terbejana
Netraku tiada daya dan upaya, seakan dilalap oleh virus resah 
Uraian mata terus menusuk qalbu, palung hatiku tak letih berderu 
Akan dosa lekat laksana debu, riak air pun mengiringi seakan berlalu

Bekal apa yang bisa mempertahankan setiap langkahku 
Resah, lesu dan sesal menjadi tombak yang menghunus qalbu 
Dosa yang lahir setiap waktu, iman runtuh karena tabir khilafku 
Sementara di dalam isra hijrahku begitu banyak alpa dan batu-batu

Namun, dalam gulita daksa aku berjuang diri
Mengobati hati dengan taubatan nasuha dan shalat penuh sungguh
Mencoba bangkit meski berlimang dosa 
Tak peduli pada kata berhenti, aku harus kembali kepada Sang Ilahi

Ya Rabb, kapan cahaya magfirah itu menyapa dan kembali? 
Dayunganku singgah sebentar pada bahtera, agar langkahku dituntun oleh cahaya 
Wahai dermaga nan tiada bersua, izinkan daku membalut goresan mentah 
Bertasbih menghasilkan Nur yang menembus angkasa

Subhanallah....
Ya Rabb kau musnahkan benalu di kalbuku
Kau nyalakan pondasi istiqomah untuk hama rasa 
Kau percikkan nutrisi untuk kedua netraku


Padahal daku penuh bercak noda dalam sabda
Namun, engkau selalu hadir dalam setiap kisruhku 
Ya Rabb di atas sajadah biru ku meminta 
Kau rangkul diriku untuk menjadi lelaki sholeh

Daku menjunjung segala titah dan perintah-Mu 
Menutut ilmu dunia mengharap rida-Mu
Bahwa seluruh hidup dan matiku terpulang 
pada rida-Mu 
Aku harap Engkau mengampuni ku

Puisi by Muhammad Raffi Athallah Miraza
Instagram: @raff_ath

1 komentar:

  1. "Halo, Saya Wahyu mendukung kegiatan fescom 2020 dan tertarik dengan hasil karya dari Azizah Nuraina Fatwaturrohmah

    BalasHapus