Kuyakini aku telah akrab dengan malam
Dengan sebongkah keyakinan dan menopang sekarung harapan
Membawa amanah yang melekat di sekujur tubuh ini
Menebas lalu-lalang kerumunan
Berkenalan dengan hujan sang penenang kegelapan
Bahkan berkawan dengan angin kencang
Menikmata euforia sautan klakson kendaraan
Kusiapkan hati menuju surga kecil duniawi
Detak jantung riuh bergemuruh mengalahkan angin kalang kabut
Bisikan nurani selalu mengusik ketenangan
Aku egois dan aku mengakui
Lancangnya aku yang masih terdidik, justru malah mendidik
Menyusuri setiap lembaran sumber ilmu
Sudahlah aku pun lupa materi ini dan akhirnya menyerah
Mulai menggoreskan tinta pada papan tulis pucat
Kemudian menuliskan kalimat tak berarti, terkadang hanya sebatas tanggal dan hari
Mencoba merangkai kata agar mudah dipahami
Tetapi malah berlagak tinggi dihadapan anak-anak suci yang belum mengerti
Lihatlah aku sudah banyak makan asam garam kehidupan
Tirulah aku yang sudah mengarungi samudra
Gerak-gerik yang lihai penuh kepura-puraan
Mengapa kamu membohongi diri?
Adakah rasa bersalah di diri ini ?
Membodohi anak - anak polos dengan banyak alibi
Dimana kamu gantungkan nurani dan kepercayaan orang tua mereka?
Dasar bermuka dua
Mungkin saat ini jam dinding tertawa lewat suara dentingnya melihatku begini
Mengapa pendidikan ini dinistai?
Merasa paling hebat sampai lupa diri
Ternyata ada abdi yang harus dijalani
Satu hal yang kuyakini tentang abdi
Setia bagai buaya jantan yang ditinggali
Abdi bukan tentang materi atau pundi - pundi
Abdi berasal dan menetap di hati
Lalu, surga mana yang kukejar
Surga mana yang akan menghampiri ?
Bila yang ku harapkan hanya gaji
Wahai sang malam, Saksi bisu perjuangan seorang diri yang rendahan ini
Tolong putarkan kembali olokan yang sering aku lontarkan
Si pengecut ini ingin tamparan
Poros otak dangkal ku hanya memikirkan materi
Hatinya tertutup untuk membuat perubahan
Bibirnya terbujur kaku takut menghancurkan harapan
Air matanya mengalir sederas air terjun
Kini ku tahu makna abdi untuk abadi karena itu tamparan hati
Puisi karya Fadilatul Azizah
Instagram: @jeedee.la
Bagus bngtttš
BalasHapusHwaaaaa MaasyaAllah bagus bat bestiie
BalasHapusMemang terkadang kita perlu melakukan evaluasi diri bukan untuk menghakimi tapi agar bisa menjadi insan yang lebih baik lagi. Proud of you
Semangat. Ditunggu karya puisi terbarunya š¤
BalasHapus