Anak itu melamun,
Di bawah jembatan kayu yang kian terkikis
Terduduk lesu pada selasar gubuk yang mulai rimpuh
Sejak tadi, tak lekas meredup sinar sang cendekia
Dengan secarik kertas penuh goresan tinta hitam
Dengan saujana hamparan buku-buku usang
Seperti biasa,
Gelap diramu suar lentera minyak tanah
Serayu dingin mulai mengusik daksa
Entah apa yang akan disantap esok hari
Malam ini, dibaca habis buku-buku buangan
Agar kenyang katanya
Anak itu mendongak,
Menatap sendu pada sebayanya
Yang menapak gagah di atas jembatan
Yang berjalan bergandengan dengan seragam putih merah
Yang kini memandang miris dirinya dengan penjepit sampah dan karung bekas
Seperti biasa,
Anak itu mulai menangis dan mengadu pada semesta
Membangunkan senandika yang semula diam pada bilik-bilik doa
Akankah para penguasa menatapnya dan menjeremba eleginya
Angannya kembali terucap, “Tuhan, aku ingin sekolah”
Puisi karya Khairunnisa Putri Ananta
Instagram: @putriianantaa
tjakepp
BalasHapuskeren bat inii, lolos langsung
BalasHapuswow...keren
BalasHapusGak ada obatttt
BalasHapusMantep
BalasHapusLovee you all
BalasHapuskewrend put
BalasHapusCakepp bat
BalasHapuskeren bgt anak amiii🔥🔥
BalasHapusuw ketjcee
BalasHapusuwaaaaa😍
BalasHapusAzig
BalasHapusKerennn
BalasHapusgilss
BalasHapusAvv kerennn
BalasHapus