Selasa, 02 November 2021

28

ZORI IN PANDEMI karya Srifitria Lestari

Disuatu hari yang cerah, terlihat seorang gadis remaja yang berusia 17 tahun sedang duduk di teras rumah sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan di masa ini. Masa ini ialah masa dimana sedang sulit - sulitnya dalam ekonomi, belajar, dan lainnya. Saat sedang memikirkan hal tersebut, tiba - tiba dia dikagetkan oleh seseorang yang tak lain ialah sahabat nya sendiri.

“hayo, lagi mikirin apa kamu?”. Tanya rani kepada gadis tersebut.

“ih kamu, bikin aku kaget aja”. Jawab gadis tersebut.

“ya habisnya kamu, melamun saja. Sampai - sampai saat aku panggil pun kamu tidak mendengarnya”. Kata rani.

“ya maaf, aku lagi memikirkan apa yang harus aku lakukan di masa pandemi ini”. Kata gadis tersebut.

“hmm, apa yaa”. Ucap rani sambil memperhatikan sekelilingnya.

“aku tau apa yang harus kita lakukan di masa pandemi ini yang bisa menguntungkan”. Ucap rani.

“apa tuh ran?”. tanya zoya.

“jadi kita bikin sesuatu yang bisa bermanfaat dan menguntungkan”. Ucap rani.

“ya apa tapi aniii”. Ucap zoya dengan gregetan.

“hehehe”

“hehehe lagi kamu”

“bagaimana kalau kita jualan yang lagi viral dan hits gitu. Rani pernah liat tu di toktik makanan yang lagi viral, tapi rani lupa”.

“hmm apa yaa?”

“kita buat video pembelajaran yang menarik untuk semua orang. Saat ini kita kan sekolah online, terus banyak sekali anak anak yang belum paham terhadap materi yang diajarkan oleh guru”.

“betul juga kamu ni, kita buat lalu kita upload di sosial media kita. Secara anak zaman sekarang lebih suka bermain sosial media.”

“nah betul tu zoy. Kita buat sebisa kita dan semenarik mungkin”.

“kalau begitu yuk lah kita buat sekarang”

Setelah beberapa lama mereka berdiskusi tentang apa yang akan dilakukan di masa pandemi ini. Akhirnya mereka sepakat untuk membuat video pembelajaran, agar semua anak di Indonesia bisa memahami materi dari yang telah diajarkan oleh guru mereka di sekolah. Rani yang tadinya hanya ingin main ke rumah zoya, malah ikut berpartisipasi dalam pembuatan video tersebut. Rani dan zoya mulai mencari beberapa tutor yang bisa menjelaskan secara singkat tentang materi yang diajarkan.

Mereka mencari lalu merekam, mengedit, dan menshare di seluruh sosial media mereka. Walaupun belum tentu 100 % berhasil, namun mereka tetap berusaha agar apa yang mereka lakukan bisa bermanfaat bagi semua orang.

“bagaimana ran, kamu kesulitan tidak dalam mengedit video ini?”. Tanya zoya kepada rani.

“hmm lumayan si zoy, ini agak ribet sedikit si di beberapa bagiannya”. Jawab rani.

Ya diantara zoya dan rani, rani lah yang pandai dalam hal edit mengedit ini. Sedangkan zoya iya juga pandai, namun tidak sepandai zoya jika mengedit. Zoya pandai dalam hal public speaking nya, sehingga dia mampu menarik beberapa tutor untuk ikut dalam pembuatan video pembelajaran singkat ini. Termasuk dirinya sendiri pun ikut andil dalam menjelaskan beberapa mata pelajaran yang dia pahami.

“baiklah kalau seperti itu. Jangan terlalu dipaksa ya ran, kalau sudah tidak ada ide lagi berhenti saja dulu, istirahat”. ucap zoya.

“iya zoy”. Tiba - tiba rani mengingat sesuatu yang seharusnya ditanyakan kepada zoya dari kemarin.

“oh iya zoy. Kita belum melihat bagaimana komentar orang - orang tentang video yang kita buat ini”. Ucap rani.

“eh iya ya. Ya sudah yuk kita lihat, aku juga penasaran nih”

Kemudian mereka melihat komentar dari semua orang yang melihat atau menonton video yang mereka buat. Ternyata video yang mereka buat alhamdulillah banyak sekali yang menyukai, dan banyak yang paham.

“waaaahhh zoyaaaa, video yang kita buat banyak suka”. Teriak rani saking senangnya.

“iya ran, alhamdulillah ya, ternyata banyak yang suka dan paham dari penjelasan video tersebut”.

“komennya juga bagus bagus, ada yang bilang tampilannya menarik, materi yang dijelaskan langsung ke intinya dan jelas, terus latihan soalnya juga keren”. Lanjut zoya.

“iya dong siapa dulu gitu yang ngedit hahaha”. Ucap rani dengan tawanya yang nyaring sekali.

“iya deh, sahabat aku ini pinter banget kalau udah urusan seperti ini”.

“eehh, kamu juga kok zoy pinter banget cari tutor nya, dan kamu juga pinter menjelaskannya”

“hahaha iya iya kita sama - sama pintar”.

“yuk kita lanjut lagi, makin semangat aku kalau gini”.

Akhirnya mereka pun melanjutkan kegiatan mereka. Mereka tetap berkreatifitas di bidang tersebut. Walaupun tidak seperti orang - orang diluar sana yang hasil kreativitasnya bisa dijual, mereka malah memilih berkreasi tanpa mereka dapatkan hasil yang berupa barang. Namun karya mereka menghasilkan, hasil yang bermanfaat di masa pandemi dalam dunia pendidikan.


Cerita Pendek karya Srifitria Lestari
Instagram: @Srifitriaaa

28 komentar:

  1. Cerpen nya menarik, tpi sulit di praktekan di realita...😅, #Semangat&TerusBerkarya🤙

    BalasHapus
  2. cerita yang menarik, semangat!😬👍

    BalasHapus
  3. Keren dan bagus bgtt ceritanya😍

    BalasHapus
  4. Kerennnn bangettt aaaakkkkk ngefanssss

    BalasHapus