Matahari bersinar menyinari seluruh isi bumi ditambah burung-burung yang berterbangan. Syella Syahnina, gadis yang kerap disapa Nina ini mengendarai sepeda setiap paginya untuk pergi ke sekolah.
Bruggg.
Tiba-tiba saja Nina terjatuh diakibatkan salah satu mobil yang menabraknya, entah mobil siapa itu. Pemilik mobil pun membuka kaca jendelanya, terlihat ada tiga cewek disana. “Makannya kalo naik sepeda tuh pake mata.” ucap salah satu cewek yang berada di dalam mobil dengan tertawa keras bersama kedua temannya. Dikarenakan penglihatan Nina cukup buruk dan tidak bisa melihat siapa seseorang yang ada di dalam mobil, karena Nina harus memakai kacamata, tetapi pada saat itu kacamatanya entah jatuh kemana akibat tabrakan tadi.
Tidak lama kemudian datanglah cowok yang berjalan menghampiri Nina. “Lo gapapa?” ucap cowo itu mulai membuka suara dan mengambil posisi jongkok tepat di hadapan gadis itu. Nina hanya bisa tersenyum meratapi nasibnya, tetapi dari dalam mobil cewek itu tidak terima apabila Nina dibantu oleh orang lain. “Leo! Ngapain sih bantuin dia.” teriak cewek itu. Lantas Leo tetap saja tidak terima dengan apa yang dikatakan cewek itu. “Apa-apaan sih lo ga punya hati banget temennya jatuh!” teriak cowok yang bernama Leo tersebut dengan kesal. Tiba-tiba saja cewek itu turun dari mobil dengan tatapan kesal. “Hah apa? Maksud lo? Temen? Idih ga banget!” ucap cewek itu dan mendorongkan badan Leo sampai terjatuh. Leo pun bangkit dan mengambil posisi berdiri. “Emang lo ya bener-bener ga punya hat…”
Plakkk
Tanpa meneruskan perkataannya. Satu buah tamparan keras mendarat di pipi sebelah kiri Leo. Dan Leo pun hanya memegangi pipi yang mulai memerah akibat tamparan tersebut. Lawan bicara Leo pun tertawa sangat puas lalu berjalan dan mengendarai mobilnya menuju area sekolah tanpa memperdulikan keduanya.
Setelah mobil tersebut meninggalkannya, Nina pun bangkit untuk melihat kondisi Leo. “Kamu gapapa?” tanya Nina dengan Memegangi pipi Leo yang memerah. “Pipi kamu merah banget, mau ke UKS?” sambungnya lagi dengan menurunkan tangannya kembali. Leo pun hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya tetapi penglihatannya ke arah luka Nina yang darahnya semakin bercucuran. “Yang ada lo yang harus ke UKS, liat tuh dengkul lo berdarah.” Leo mulai membuka suaranya dengan santai tanpa ada rasa sakit sekalipun. Nina pun menundukkan kepala untuk melihat lukanya. Dan dia pun hanya menyengirkan sederet gigi putihnya. Leo pun hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah Nina. Leo pun melirik arloji yang berada di pergelangan tangan kirinya. Waktu menunjukkan 10 menit lagi untuk gerbang ditutup. “Udah ayo kita ke UKS udah jam berapa ini nanti lo telat.” ucapnya. Karena modelan cowok seperti Leo adalah cowok yang paling anti kalau sudah berurusan dengan BK. Nina jelas tidak terima karena bukan hanya dia yang telat tetapi Leo pun juga. Tanpa aba-aba Leo pun membantu Nina untuk berdiri tetapi matanya melihat ke segala arah dan berhenti di satu titik objek. Setelah membantu Nina berdiri. Leo pun menghampiri apa yang dilihatnya. Nina pun hanya terdiam dan melihat apa yang dilakukan Leo. Setelah mengambil apa yang dilihatnya Leo pun kembali berjalan kearah Nina. “Punya lo?” tanya Leo menyodorkan Kacamata bulat yang tadi ditemuinya sudah terbelah. Nina tidak ingin ambil pusing karena sudah terbelah, lebih baik di buang saja dan Leo pun hanya menurutinya.
Setelah itu mereka berdua sama-sama mendorong sepeda dan menjadi bahan perhatian oleh anak-anak yang lain. Tetapi Nina tidak peduli karena Leo hanya membantunya saja. Setelah menaruh sepedanya di halaman sekolah. Leo dan Nina pun berjalan menuju UKS untuk mengobati luka yang ada di dengkul Nina.
“Terima kasih ya kak,” ucap Nina mulai membuka suara setelah lukanya diobati. “Saya duluan ke kelas kak.” lanjutnya lagi. Leo pun membalas hanya dengan senyuman. Dan tanpa memperdulikan Leo. Nina pun berjalan ke Kelasnya. Tetapi dipertengahan jalan ada yang memanggilnya yang membuat langkah Nina terhenti. Dan benar saja ternyata dia adalah teman dekat Nina. “Ayo ke kelas, katanya ada pengumuman.” ucapan Yerin yang membuat Nina terkejut. Nina pun menanyakan tentang pengumuman tersebut tetapi Yerin tidak menanggapi. Dia pun menarik tangan Nina untuk menuju kelas.
Sesampainya dikelas langkah Yerin terhenti dikarenakan ada seorang Guru sekaligus Wali Kelas yang tengah mengajar di Kelasnya. “Permisi bu.” ucap Yerin di depan pintu yang membuat seisi kelas melirik ke arahnya, termasuk Bu Putri. Yerin pun buru-buru meminta maaf atas keterlambatannya dan menjelaskan apa yang menimpa Nina. Setelah Bu Putri memberikan izin untuk duduk, Yerin dan Nina pun berjalan menuju bangkunya.
“Jadi begini anak-anak,” Bu Putri pun mulai membuka suara. “Dua minggu lagi sekolah akan mengadakan perlombaan salah satunya bermain piano, jadi siapa yang ingin mewakili kelas ini yang akan mengikuti Piano?” sambungnya lagi yang membuat isi kelas terdiam.
Tanpa berpikir panjang Nina mengangkat tangannya. Seketika tiap pasang mata di kelas mengarah kepadanya. “Saya bu.” ungkap Nina dengan santainya tanpa memperdulikan sekitar. Tetapi salah satu temannya ada yang tidak terima atas ungkapan Nina, Kini dirinya yang menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak bisa-bisanya ada satu anak yang tidak terima bila teman kelasnya mengajukan diri untuk berlomba. “Kenapa Violet?” Bu Putri mulai membuka suara. Dan balasan perempuan yang bernama Violet itu hanya mengejek kejadian tadi pagi. “Bukannya lo ya yang nabrak?” cetus Yerin tiba-tiba dan sepasang mata mulai melirik ke arahnya dan membicarakan satu sama lain. Violet pun hanya menunduk menahan malu karena dibalas ejek oleh Yerin yang membuat seisi kelas tertawa. Violet ingin membalas tetapi sudah ditengahi oleh Bu Putri.
“Satu kelas harus ada dua orang. Satu lagi siapa?” tanya Bu Putri yang telah menengahi keduanya. Tanpa berpikir panjang Violet pun mengangkat tangannya dan bisa dibilang fasih dalam dunia alat musik. Tetapi Violet juga termasuk orang yang tidak ingin kalah. Nina pun melirik kearahnya. Dan Violet dapat melihat jelas lirikan Nina. Benar saja anak itu meledeknya karena pikirnya Nina tidak bisa melakukan apa-apa. Dan Yerin pun merasakan hal itu. “Udah ga usah dipikirin. Lo lakuin aja sebisa lo. Semangatt. Temen gue keren kok” bisik Yerin dengan memberikan semangat untuk Nina karena Yerin percaya bahwa Nina bisa melakukan hal yang terbaik.
“Baik karena sudah dapat dua orang ibu tutup saja pembelajaran har…” Bu Putri mulai membuka suara. Tetapi tiba-tiba saja terhenti oleh suara ricuh diluar. “Woy woy libur dua minggu” teriak seseorang dari luar. Seluruh anak yang berada di kelas pun melirik kearah pintu. Dan Bu Putri pun berjalan keluar kelas untuk memastikan apa yang terjadi di luar kelasnya. Setelah tahu apa yang terjadi, Bu Putri kembali ke kelas dan membereskan semua buku yang berada di mejanya. “Baik anak-anak dua minggu kedepan kita belajar dirumah, sekarang kalian boleh pulang karena mendadak ada rapat sekolah. Untuk perlombaan nanti akan di infokan lagi, terima kasih.” jelas Bu Putri setelah itu berjalan ke arah luar kelas.
Dan Dikarenakan adanya rapat. Siswa pun dipulangkan dengan cepat. Seisi kelas Nina pun membereskan alat tulis. “Lo pulang naik apa?” tanya Yerin setelah membereskan alat tulisnya dan siap untuk pulang. “Biasa naik sepeda, kenapa?” tanya Nina balik yang tengah sibuk membereskan peralatan tulisnya dan kini terhenti lalu menengok ke arahnya. Yerin pun menyarankan bahwa ada temannya yang fasih dalam bermain piano dengan tujuan untuk belajar bersamanya, tetapi Nina menolak karena pikirnya belajar sendiri lebih baik dan lebih berasa prosesnya dan Yerin pun hanya menuruti kemauannya saja.
Nina pun mengganti baju sekolahnya dengan baju biasa. Setiap pulang sekolah dirinya harus berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dirumah yang dibilang cukup kumuh. Nina pun berkeliling dari gang satu ke gang lainnya. Tetapi untuk kali ini bisa dikatakan cukup sepi. Saat Nina berjalan dirinya bertemu dengan satu teman kecilnya. “Kita ga boleh keluar tau selama dua minggu ke depan karena adanya virus yang menyebar dengan cepat. Kalo emang mau keluar kayak aku pakai masker dan tetap ikuti protokol kesehatan.” Amira mulai menjelaskan kenapa gang nya mulai sepi karena sebelumnya sempat ramai pembeli. Karena merasa kasihan Amira pun membeli dagangan kue milik Nina setelah berpamintan, Nina pun kembali ke arah rumahnya. Setelah sampai, Nina berjalan ke kamarnya untuk mengambil celengan berbentuk ayam.
“Libur dua minggu, lomba juga dua minggu lagi tampil apa aku beli piano aja ya buat belajar sendiri dari pada ke orang lain? kan lumayan juga kalo udah selesai tampil bisa main piano lagi. Ya hitung-hitung belajar lah” gumamnya.
Pada akhirnya Nina pun memecahkan celengan tersebut dan terlihat jelas banyak uang lembaran berwarna pink disana. Nina pun segera mengambil uang tersebut dan menghitungnya. Benar saja diluar dugaan Nina, uangnya lebih dari cukup untuk biaya hidupnya dua minggu kedepan.
“Alhamdulillah” ucapnya rasa syukur tak terhingga. Nina pun segera membereskan sisa serpihan celengan tersebut dan bangkit untuk membeli sebuah Piano.
Nina pun mulai menggerakkan jarinya di tuts piano dan dimulai dengan memainkan yang paling dasar. Setelah beberapa jam dia berlatih. Dirinya pun memulai dengan memakai lagu kesukaannya, tetapi menurutnya suaranya masih dibilang kurang pas dan dia terus mencoba.
Setelah berjam-jam berlatih, Nina memilih untuk beristirahat terlebih dahulu. Dirinya pun mencoba keluar rumah untuk menghirup udara segar serta mengambil kacamata barunya yang baru saja beberapa hari dia pesan bersamaan dengan piano.
Setelah dia membeli minuman segar dan beberapa alat melukis. Nina duduk sebentar di sebuah taman saat dirinya sedang meminum tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik rambutnya dari belakang. Sontak Nina yang tengah meminum itupun terkejut sampai tersedak. “Kenapa? Kaget ada gue?” tanya Violet tanpa rasa bersalah dan melepaskan tangannya dari rambut Nina. Sedangkan, kedua temannya pun merusuh dengan mengacak-ngacak kantung plastik yang berisikan alat lukis tersebut dan melemparnya ke segala arah. Nina hanya berpasrah dengan apa yang telah dilakukan tiga manusia ini. Setelah cukup puas mengganggu Nina. Violet dan kedua temannya pergi begitu saja meninggalkannya tanpa ada rasa bersalah.
Tanpa Nina sadari air matanya terjatuh di kacamatanya. Dia tidak bisa menahan tangisan. Dia pun membuka kacamatanya dan terus menangis. Untung saja disini keadaan sepi jadi tidak ada siapapun yang melihat kondisi dia sekarang.
Setelah membereskan barang-barangnya yang sempat terbuang oleh kedua teman Violet. Nina pun kembali ke rumahnya. Niatnya untuk menyegarkan pikirannya kini malah sebaliknya. Kondisinya memburuk, Nina tidak ingin melanjutkan untuk bermain Piano ataupun melakukan aktivitas yang lain. Nina pun memilih untuk tertidur karena saat inilah hanya tidur yang bisa menenangkannya.
Sekian lama tertidur, Nina pun terbangun dan melihat jam yang berada di dinding kamarnya yang menunjukkan waktu tengah malam, dan bisa dikatakan Nina tertidur sudah terlalu pulas. Nina ingin melanjutkan bermain pianonya malam ini tetapi niatnya terhalang oleh tetangganya karena takut menganggu, akhirnya dirinya pun membuka kantung plastik yang berisikan alat melukis. Dirinya senang melukis tetapi hanya dipelajari di sekolah saja dikarenakan sekarang libur jadi Nina membelinya untuk meningkatkan bakat melukisnya.
Saat tengah melukis. Suara Tuts Piano berbunyi yang membuat Nina terhenti dari aktivitasnya. Nina pun berjalan untuk melihat siapa yang memainkan pianonya tetapi tidak ada seseorang, dan dia pun merasa tidak peduli dan berpikir bahwa itu hanyalah pikiran yang tengah mengganggunya dan melanjutkan aktivitas melukisnya,
Pagi hari pun tiba. Nina tertidur diatas lukisan yang telah dibikinnya. Untung saja baru bagian sketsa, jadi mukanya tidak terkena cat warna. Nina pun membereskan alat-alat tersebut dan bersiap-siap untuk membersihkan dirinya. Dan setelah itu dirinya pergi keluar untuk membeli makanan.
Setelah mengurus dirinya sendiri, kini Nina memainkan jemarinya diatas Tuts Piano dan memulai mempelajarinya kembali untuk meningkatkan usahanya dalam bermain Piano.
Hari demi hari berganti selama dua minggu Nina menghabiskan waktu liburnya untuk belajar berbagai banyak hal dan banyak cacian yang di alaminya selama dua minggu ini. Tetapi itu bukan penghalang untuk Nina yang meningkatkan bakatnya, Kini tiba masa hari dimana dirinya membawa sebuah lagu kesukaannya yang telah dia pelajari selama ini di dalam Tuts Pianonya.
“Nina semangat” teriak orang-orang yang menonton pada saat Nina mulai menaiki panggung dan kini dirinya hanya bisa tersenyum dan memulai menggerakkan jari tangannya di atas Tuts Piano. “Anak hebat!” gumam seorang perempuan berparas cantik yang keliatan sekitar berumur 30 tahun itu. Violet yang mendengar kini menenengok ke arahnya.“Tante. Ibunya Nina?” Violet mulai membuka pembicaraan dengan menuntaskan rasa penasarannya. Perempuan itu menjelaskan bahwa dirinya adalah Tantenya Nina yang bernama Loly dan bisa di bilang Tante yang cukup akrab dengan kedua orang tua Nina. “Orang tuanya Nina kemana? ga ikut?” Violet pun mengerutkan dahinya karena katanya beliau sudah akrab kepada kedua orang tuanya tetapi pada acara kali ini orang tuanya tidak hadir. Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya tampil, Pikirnya saat itu. Dan pada saat Loly bilang orang tuanya sudah tiada, Violet membulatkan kedua matanya terkejut.
Loly mulai bercerita dari orang tuanya meninggal dikarenakan adanya kecelakaan pada saat itu tetapi hanya Nina yang selamat tetapi harus menghadapi koma selama kurang lebih 8 tahun dikarenakan Nina mengidap penyakit Alzheimer. Semua biaya pengobatan Loly yang tanggung semua pada akhirnya tahun ke 10 Nina sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya namun ada saat dimana Amnesia dia kambuh. Dan bisa dibilang orang tuanya Nina adalah orang berada, Nina sendiri juga anak yang berprestasi namun dikarenakan koma saat itu jadi dirinya kehilangan arah. Violet yang mendengar kini merasa bersalah karena sikap yang selama ini sudah jahat kepada Nina. Dan dia berpikir bahwa Nina memang tidak memiliki kemampuan sejak kecil namun dirinya terkagum saat melihat Nina sedang bermain piano. Dan dia berpikir bahwa Nina sudah berjuang sekeras ini untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
Tidak terasa sudah dipenghujung acara, kini tiba saatnya pengumuman perlombaan. Saat MC menyebutkan nama Nina. Dirinya terkejut karena bisa bertahan sampai sejauh ini, banyak suka maupun duka yang dialami oleh Nina. Dirinya pun menduduki juara satu. sedangkan Violet pun menduduki juara dua. Keduanya pun menuruni anak tangga setelah mengambil piala. Loly pun menghampiri Nina dengan rasa bangga termasuk juga Violet.
Violet pun secara tiba-tiba menarik tangan Nina dan menceritakan semua apa yang telah menimpanya, setelah itu Violet berminta maaf dan menyesal atas perbuatannya tersebut. Nina tidak peduli dengan apa yang telah Violet lakukan kepada dirinya karena dia sudah memaafkannya jauh sebelum Violet meminta maaf. Setelah kejadian itu Violet dan Nina pun menjadi akrab dan begitu juga dengan Yerin serta kedua temannya, Kayla dan Rahma.
Cerita Pendek karya Bugi Kurnia Dewi
Instagram: @bugikurniad_
Mantap bagus ceritanya
BalasHapusmantapp sekalii๐
BalasHapusKarya yang menarik๐
BalasHapusKiyowoooooo
BalasHapusWahh kerenn, Nina baik banget yaa
BalasHapusKeren banget <3
BalasHapusNice, bugi. Mangatss terus
BalasHapusSemangaatt bugii keren bangeetttt
BalasHapuskerennn๐
BalasHapusKerennn๐
BalasHapusKeren bangetttt semangat terus berkarya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskerenn ๐คฉ
BalasHapuskerennn
BalasHapusSemangat brader
BalasHapussemangatttttt๐ฅฐ
BalasHapusceritanya baguss ๐ semangatt
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSEMANGAT!!
BalasHapuskerenn
BalasHapusSemangat gays
BalasHapusCakep iih, semangatt!
BalasHapusKeren semangat terus !!!!
BalasHapusWii keren! Semangat nulis lagi, Bugi!
BalasHapussemangat ugiii!! kece bgt dah
BalasHapusKeren banget ihh๐
BalasHapusCe kece
BalasHapuswaaaa keren bgt bagus ๐ญ♥️
BalasHapusMangatttt beb
BalasHapusmantul bugi
BalasHapusmantapp bgttt
BalasHapusGreat๐คฉ
BalasHapuskeren
BalasHapuskereennnn woii ceritanya
BalasHapusCerpennya seru banget!!! Semangat terus ya sobat!!!
BalasHapusSemangatyyy
BalasHapusMasya Allah kerennn bangettt, semangaattttt bugi๐๐ฅณ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskerennnn,semangattt��
BalasHapuskerenn bgtttt
BalasHapusMantap nih, lanjutkan terus!
BalasHapusMantapp, semangatt
BalasHapuskerenn kerennn, semangat terusss
BalasHapussemangatt bugiii
BalasHapuswahhh baguss banget, semangatt!!
BalasHapusBagus Gi ceritanya. Semangat!!
BalasHapusKereennnn, Semangatt bugii!!!
BalasHapusSemangattt
BalasHapus❤❤❤❤❤❤ bagusssss bgtttt
BalasHapuswaaa kerenn
BalasHapusBaguss bangett ceritanya๐ญ๐
BalasHapusWah bagus banget, semangat!!
BalasHapuswahhhh keren bangett!!!
BalasHapusWahhh seru banget bacanyaa
BalasHapusKerenn ๐๐๐
BalasHapusUwaaa kerennn❤
BalasHapuskereeennnn��
BalasHapuskereeen๐๐
BalasHapusKeren bangetttt
BalasHapusKeren banget ❤️
BalasHapus